Sabtu, 17 Desember 2011

Tragisnya transportasi publik di Indonesia


Transportasi publik merupakan transportasi yang bersifat umum seperti kereta api, bus, pesawat terbang, taksi, dan lain-lain. Di Indonesia, transportasi publik ini cenderung kurang diminati dibanding di negara lain karena kondisi transportasi publik yang kurang aman dan nyaman, biaya sosial dan ekonomi yang masih tinggi, kecenderungan tidak ontime, dan kurang terpadu dalam pengelolaannya. Transportasi umum disini sepertinya lebih dititikberatkan pada kepentingan bisnis, tanpa memperhatikan aspek-aspek lain, khususnya keselamatan penumpang.

Masalah semakin bertambah dengan kurang disiplinnya pengemudi kendaraan umum, hal ini dapat kita lihat dari semakin tingginya angka kecelakaan yang melibatkan transportasi umum yang berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh supir. Pelanggaran yang dilakukan mulai dari gaya menegemudi yang ugal-ugalan, ketidaklengkapan surat-surat, jumlah muatan yang melebihi batas, pelanggaran markah jalan, maupun perlengkapan dan kondisi kendaraan yang sudah tidak layak pakai. Di mata supir angkutan umum, penumpang yang berdiri di pinggir jalan seolah-olah seperti uang yang berceceran dipinggir jalan yang harus dikumpulkan sebanyak dan secepat mungkin. Soal kapasitas penumpang dan peraturan lalu lintas menjadi tidak penting. Rebutan penumpang dengan cara berhenti sembarangan dan kebut kebutan sangat membahayakan penumpang dan pengguna jalan lain.
Berbeda dengan di Singapura, meskipun sama-sama negara di Asia Tenggara tetapi Singapura sudah memiliki sistem transportasi publik yang dapat dikatakan maju dan merupakan salah satu negara dengan transportasi publik terbaik di dunia. Hal ini dikarenakan, moda transportasi di negeri ini tersedia secara efisien dan tepat waktu dengan teknologi yang cukup canggih. Selain itu juga disertai dengan informasi rute serta penunjuk jalan yang sangat jelas dan mudah ditemukan. Taksi disana diatur dengan sangat baik oleh pemerintah mulai dari pengenaan tarif awal yang ditetapkan, tarif surcharge (biaya tambahan), hingga syarat menjadi supir taksi yang benar-benar ketat, semuanya diatur oleh pemerintah. Begitu juga dengan bus, meskipun ada beberapa perusahaan yang mengoperasikan bus, tetapi pelayanan, biaya, dan sistem yang digunakan tetap sama. Di stasiun juga tersedia buku rute bus yang dapat membantu penumpang untuk melanjutkan perjalanannya.
Minimnya fasilitas transportasi publik di Indonesia tersebut membuat warga lebih memilih memakai kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, yang akhirnya menjadi biang kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas. Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan saat ini untuk mengatasi masalah kemacetan di Indonesia khususnya di kota-kota besar adalah bukan dengan membatasi jumlah kendaraan bermotor melainkan melakukan manajemen transportasi publik atau memperbaiki sistem transportasi publik itu sendiri.
Untuk itu, strategi yang bisa dilakukan untuk mewujudkan manajemen transportasi terintegrasi, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas moda transportasi massal dengan membangun kerjasama pemerintah bersama swasta dan masyarakat
Kualitas moda transportasi massal di Indonesia saat ini perlu ditingkatkan. Hal ini mengingat cukup banyak moda transportasi massal yang kondisinya benar-benar memprihatinkan, baik dari segi kebersihannya maupun kelayakannya khususnya moda yang mengakomodasi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Peningkatan kualitas ini bisa bekerja sama dengan pihak swasta dalam manajemen sistem perawatan dan penggunaan teknologi sehingga kualitas moda transportasi massal tetap dapat terjaga.
2. Mengintegrasikan moda transportasi massal secara terpadu
Mengintegrasikan moda transportasi massal secara terpadu disini adalah mengelola seluruh moda transportasi massal agar masing-masing moda transportasi massal yang ada dapat saling menunjang satu sama lain dan tidak ada yang saling mematikan satu sama lain.
3. Pihak yang berwenang harus mengambil tindakan tegas terhadap supir angkutan yang melanggar peraturan, sebab bahaya yang ditimbulkannya bisa sangat besar.
Dan yang tidak kalah penting adalah keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat yang akan sangat menentukan tingkat keberhasilan dari program yang dikeluarkan oleh pemerintah. Masyarakat akan merasa memiliki suatu program jika dilibatkan sejak awal dan diperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya.

Referensi:
http://bair.web.ugm.ac.id/
http://www.kompasiana.com/channel/peristiwa


2 komentar:

  1. Transportasi yang tersedia tidak memadai dan menjamin keselamatan. Jadi,mengapa kita harus memakai transportasi itu.
    Sebelum pemerintah memperbaiki semuanya,utamakan keselamatan diri sendiri penting. :)

    BalasHapus
  2. Iy btul...aku setuju,,,
    Namun sebagai pengguna transportasi umum seperti Kopata dan Kereta Api, aku merasa terbantu meskipun selama ini memang sedikit khawatir dengan kondisi transportasi tersebut.

    BalasHapus