Senin, 19 Desember 2011

Marx Weber

Max Weber lahir di Erfurt, Jerman pada tanggal 21 april 1864 dari keluarga kelas menengah. Ayahnya adalah seorang birokrat yang menduduki posisi politik yang relatif penting. Ibu Max Weber adalah seorang calvinis yang sangat religius, seorang perempuan yang berusaha menjalani kehidupan asketis yang tidak banyak terlibat dalam kenikmatan duniawi yang didambakan oleh suaminya. Perbedaan tajam antara kedua orang tuanya menyebabkan ketegangan rumah tangga, dan perbedaan serta ketegangan tersebut membawa dampak besar bagi weber. Karena tidak mungkin mendamaikan kedua orang tuanya, sebagai anak weber dihadapkan pada pilihan yang sulit. Mula-mula ia lebih cenderung pada orientasi hidup ayahnya, namun kemudian ia lebih dekat dengan ibunya. Pada usia 18 tahun, Max Weber meninggalkan rumah sementara waktu untuk belajar di Universitas Heidelberg. Weber telah menunjukkan kemampuan intelektualnya, namun dalam hal derajat sosial ia memasuki Universitas Heidelberg dengan malu-malu dan terbelakang. Namun, hal tersebut cepat setelah ia tertarik pada car hidup ayahnya dan bergabung dengan organisasi kepemudaan yang penuh persaingan, tempat ayhnya dulu juga terlibat.setelah tiga tahun, Weber meninggalkan Heidelberg untuk menjalani wajib militer, dan pada tahun 1884 kembali ke Berlin dan ke rumah orang tuanya untuk mengambil kuliah di Universitas Berlin. Ia tetap di sana selama hampir delapan tahun. Kemudian ketika ia menyelesaikan studinya, meraih gelar doktor, menjadi pengacara.

Dalam bukunya The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (1904-05/1958), ia memberikan perhatian pada agama Protestan, terutama sebagai sistem ide, dan dampaknya terhadap kelahiran sistem gagasan lain, “semangat kapitalisme”, dan pada akhirnya, dampak yang ditimbulkan terhadap sistem ekonomi. Weber memiliki minat serupa terhadap agama-agama dunia lainnya, dengan melihat bagaimana sifat agama-agama tersebut menghambat perkembangan kapitalisme pada masyarakat tempat agama tersebut tumbuh. Berdasarkan karya ini, beberapa ilmuwan sampai pada kesimpulan bahwa Weber mengembangkan gagasan yang bertentangan dengan gagasan Marx.

Diantara pemikir yang paling menonjol pengaruhnya terhadap Weber adalah filsuf Immanuel Kant (1724-1804). Namun, kita tidak boleh mengesampingkan dampak Friedrich Nietzsche (1844-1900) (Antonio, 2001) khususnya penegasannya tentang pahlawan terhadap karya Weber tentang kebutuhan individu untuk melawan dampak birokrasi dan struktur lain masyarakat modern. Pengaruh Immanuel Kant terhadap Weber dan sosiologi Jerman pada umunya menunjukkan bahwa sosiologi Jerman dan Marxisme tumbuh dari akar-akar filosofis yang berlainan.


Referensi:
M. Siahaan, Hotman. 1986. Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Jakarta: Erlangga.
Ritzer,George dan Douglas J. Goodman.m  2008.Teori Sosiologi Klasik . Yogyakarta:Kreasi Wacana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar