Kini pasar tradisonal berada di tengah gempuran pasar modern. Pasar tradisional di Indonesia lambat laun telah digeser keberadaannya oleh pasar modern. Pertarungan sengit antara pedagang tradisional dengan para kapitalis sendiri merupakan fenomena umum era globalisasi. Globalisasi memperlihatkan kepada kita bahwa revolusi banyak terjadi dalam berbagai hal, termasuk sebuah pasar. Jika Pemerintah tak hati-hati, dengan membina keduanya supaya sinergis, maka pedagang di pasar tradisional akan mati secara perlahan dan sistematis.
Secara umum, kedua pasar ini memiliki banyak perbedaan diantaranya:
1. Dari segi kebersihan.
Supermarket atau pasar modern merupakan suatu pasar yang memiliki manajemen yang baik. Terkelola dengan sistem yang telah dibuat dengan sedemikian rupa dan karyawan yang bekerja dengan bagian yang telah ditentukan. Salah satunya yaitu petugas kebersihan. Di dalam pasar modern dapat kita lihat bahwasanya banyak petugas kebersihan supermarket yang bekerja setiap hari seperti membersihkan lantai dari kotoran yang melekat. Hal ini dilakukan karena kebersihan merupakan suatu indikator penting bagi sebuah supermarket dan merupakan sebuah pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
2. Perbedaan kedua yaitu harga
Dalam pasar modern, konsumen tidak perlu diperhadapkan dengan kebingungan berapa harga dari setiap produk yang ingin dia beli karena harga telah dicantumkan dalam setiap produk yang mereka tawarkan. Ini merupakan suatu perubahan penting dari strategi penjualan yang dilakukan oleh pasar modern. Namun harga yang ditawarkan cenderung mahal dan hanya bisa di jangkau oleh kalangan menengah atas. Sedangkan pasar tradisional sebaliknya, saat ini yang menjadi daya tarik pasar tradisional yaitu harga yang sedikit lebih murah bahkan sangat murah dibandingkan dengan pasar modern. Sehingga pangsa pasar tradisional terbanyak sampai saat ini yaitu masyarakat dari golongan menengah ke bawah. Masyarakat dari golongan ini lah yang sampai saat ini masih bertahan untuk berbelanja di pasar tradisional. Meskipun kecenderungan yang ada saat ini bagi masyarakat golongan menengah mulai beralih untuk berbelanja di supermarket atau pasar modern.
3. Perbedaan ketiga yaitu kemanan.
Dalam sebuah pasar, keamanan merupakan indikator penting dan sebagai salah satu penunjang sisi pelayanan. Di dalam pasar modern kita dapat melihat petugas kemanan yang berjaga-jaga mulai dari supermarket di buka sampai ditutup kembali. Hal ini akan membuat konsumen merasa aman dalam berbelanja, hingga di hari-hari berikutnya konsumen akan terus merasa tertarik untuk berbelanja.
4. Selain itu perbedaan penting lain yaitu modal.
Supermarket merupakan salah satu bisnis dimana pemainnya memiliki modal yang besar dan kuat dan hal ini dapat berpengaruh terhadap harga jual dari suatu produk yang mereka tawarkan kepada konsumen. Tidak hanya itu, pasar modern memiliki jaringan distribusi yang besar dan kuat sehingga jaminan pasokan untuk sebuah barang mendapat suatu kepastian dari produsen barang tersebut.
Sampai saat ini, komoditi yang diperdagangkan dalam pasar tradisional memiliki banyak jenis. Sehingga sesuatu produk yang dibutuhkan oleh pembeli yang mayoritas masyarakat golongan menengah ke bawah tersedia dalam berbagai jenis dan varians. Tidak jarang masyarakat untuk mencari suatu produk atau barang tertentu yang menjadi tujuan mereka yaitu ke pasar tradisional. Dalam pasar tradisional, kita masih menemukan budaya tawar menawar dimana harga suatu produk tidak dicantumkan dalam kemasan produk atau barang sehingga antara penjual dan pembeli atau konsumen terjadi interaksi tawar-menawar dalam menjual dan membeli suatu produk untuk mencapai kesepakatan harga yang diinginkan kedua belah pihak. Atau antara lain antara pihak penjual dan pembeli sama-sama tidak dirugikan. Sedangkan di pasar modern kita tidak akan menemukan hal semacam itu, pembeli tidak mungkin melakukan tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan harga pas.
Pasar tradisional juga merupakan suatu pasar yang memiliki lokasi pasar yang strategis karena berada di dekat pemukiman penduduk. Lokasi yang berada di dekat pemukiman penduduk merupakan unsur yang sangat penting karena lokasi menentukan keefektifan dan keefisienan suatu aktivitas atau dengan kata lain jarak merupakan hal vital dalam penentuan suatu lokasi pasar. Untuk urusan diskon, sejumlah supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung (gimmick) agar pembeli bersikap lebih konsumtif. Tak jarang, orang menjadi lapar mata ketika berbelanja di supermarket dan tergoda membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan.
Untuk produk-produk segar seperti daging, ikan, sayur-mayur, telur, dan lain sebagainya, pasar tradisional biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet. Logikanya, pedagang di pasar tradisional memiliki dana yang cukup terbatas sehingga hanya mampu membeli pasokan barang dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dengan demikian, produk-produk yang dijual pun lebih terjaga kesegarannya.
Untuk urusan kenyamanan, berbelanja di pasar modern memang jauh lebih nyaman ketimbang berbelanja di pasar tradisional. Berbagai supermarket memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sedangkan pasar tradisional menempati area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang sedap.
Untuk produk-produk segar seperti daging, ikan, sayur-mayur, telur, dan lain sebagainya, pasar tradisional biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet. Logikanya, pedagang di pasar tradisional memiliki dana yang cukup terbatas sehingga hanya mampu membeli pasokan barang dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dengan demikian, produk-produk yang dijual pun lebih terjaga kesegarannya.
Untuk urusan kenyamanan, berbelanja di pasar modern memang jauh lebih nyaman ketimbang berbelanja di pasar tradisional. Berbagai supermarket memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sedangkan pasar tradisional menempati area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang sedap.
Pasar tradisonal di Indonesia sendiri identik dengan kesan jorok dan kumuh sehingga banyak orang yang tidak segan lagi untuk pergi belanja ke pasar tardisional. Untuk itu pemerintah dan pedagang harus mengubah paradigma yang sudah terlanjur melekat di masyarakat itu. Namun kesan jorok yang disandang oleh pasar tradisonal tidak berlaku pada pasar beringharjo. Pasar tersebut menyandang pasar terbersih di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan yaitu perlu adanya peran yang kuat bagi pemerintah untuk membantu pasar tradisional memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dimiliki seperti merevitalisasi pasar tradisional, memberikan kredit murah bagi pedagang-pedagang tradisional serta memberikan jaminan rantai distribusi yang jelas bagi kemanan pasokan bahan baku atau produk yang diperdagangkan oleh penjual di pasar tradisional. Jika hal ini tidak segera dilakukan, bukan tidak mungkin pasar tradisional akan mati oleh deras dan kuatnya persaingan. Dan jika hal ini terjadi, hilang dan lenyap sudah ikon pasar rakyat yang menjadi basis ekonomi rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar