Tampilkan postingan dengan label Catatan kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan kuliah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Mei 2012

Manajemen Peserta Didik by Eka, Nina, dkk


A.    Pengertian Manajemen Peserta Didik
Berdasarkan asal kata, pengertian manajemen peserta didik merupakan penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik. Manajemen sendiri diartikan bermacam-macam. Secara etimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari management. Kata ini berasal dari bahasa Latin, Perancis, dan Italia yaitu manus, mano, manage/menege, dan meneggiare. Meneggiare berarti melatih kuda agar dapat melangkah dan menari seperti yang dikehendaki pelatihnya
Harold Koontz dan Cyril O’Donel mendefinisikan manajemen sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian. Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien (Dadang, 2010 : 204)

KOMUNIKASI KELOMPOK


 
Beberapa dari komunikasi yang secara pribadi paling penting dan paling memuaskan terjadi dalam kelompok kecil
  1. Pengertian Kelompok Kecil dan Karakteristiknya
Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka.
Karakteristik Kelompok Kecil
1.        Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan, jumlahnya cukup kecil sehingga semua anggota bisa berkomunikasi dengan mudah dengan pengirim maupun penerima. Definisi ini merupakan aspek penting dalam kelompok kecil. Pada umumnya, suatu kelompok kecil terdiri dari kira-kira 5 hingga 12 orang. Yang penting untuk diingat adalah bahwa setiap anggota harus bisa berfungsi sebagai sumber maupun penerima dengan relatif mudah. Jika kelompok menjadi lebih besar maka hal ini akan semakin sulit dipenuhi.

Senin, 09 Januari 2012

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

Sejarah telah mengajarkan kita, bahwa pancasila yang memungkinkan kita dapat berdiri kokoh dan bersatu sebagai bangsa yang memiliki kepribadian sendiri diantara bangsa-bangsa di dunia. Dan kita juga menyakini bahwa hanya dengan pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara, kita dapat mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur, suatu masyarakat dan negara yang memberikan kesejahteraan lahiriah dan kebahagiaan batiniah bagi setiap warganya. Dengan Pancasila diterima sebagai asas tunggal oleh semua organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik serta dengan pembangunan sebagai pengalaman pancasila, kita yakin bahwa cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai. Di setiap butir Pancasila sendiri terdapat nilai-nilai kepribadian dan jatidiri bangsa, dimana tidak ditemukan pada ideologi-ideologi lain sehingga menjadi filsafat (pandangan hidup) yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Rabu, 04 Januari 2012

Keadilan dan Hak Minoritas

Hampir semua negara, termasuk Indonesia mempunyai kelompok minoritas dalam wilayah nasional mereka, yang ditandai oleh identitas suku bangsa, bahasa, atau agama yang berbeda dari penduduk mayoritas. Apalagi kita tahu, Indonesia memiliki masyarakat yang multikultural. Hubungan yang harmonis antar kelompok minoritas dan antara kelompok minoritas dengan mayoritas, serta penghormatan terhadap setiap identitas kelompok merupakan aset terbesar bagi keragaman suku bangsa dan keragaman budaya masyarakat global kita. Pemenuhan aspirasi kelompok-kelompok bangsa, suku bangsa, agama, dan bahasa, dan penjaminan hak orang-orang yang termasuk dalam kelompok minoritas adalah pengakuan atas martabat dan persamaan dari setiap individu, yang meningkatkan pembangunan partisipatoris, dan karena itu memberikan sumbangan untuk mengurangi ketegangan antara kelompok-kelompok dan individu-invidivu dan ini merupakan faktor utama yang menentukan stabilitas dan perdamaian.

Selasa, 27 Desember 2011

Peranan Objek Wisata terhadap Perkembangan Kepariwisataan DIY

Indonesia memiliki sumber daya pariwisata yang tidak kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN. Pariwisata Indonesia menjadi pokok bahasan utama yang benar-benar harus diperhatikan dan dikembangkan dengan serius karena dapat dijadikan andalan dalam menghasilkan devisa atau pemasukan bagi negara dan pembangunan Indonesia, mengingat Indonesia memiliki segudang obyek wisata yang tersebar di seluruh pelosok negeri baik itu wisata sejarah, wisata budaya, wisata belanja maupun wisata alam. Indonesia menyuguhkan panorama alam yang begitu memukau dari Sabang sampai Merauke, kebudayaan yang sangat beragam, serta peniggalan sejarah yang melimpah. Namun demikian, perlu diiringi dengan upaya dan usaha yang lebih terarah, agar sumber daya tersebut mampu memiliki daya saing dalam menarik kunjungan wisatawan. Semua obyek wisata tersebut harus di kelola secara baik agar nantinya pariwisata Indonesia maju pesat dan Indonesia menjadi primadona turis mancanegara.

Selasa, 13 Desember 2011

Kompetensi yang harus dimilki oleh seorang Pendidik

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan, hampir semua orang mengenal pendidikan bahkan melaksanakan pendidikan dan membutuhkan pendidikan. Sebab kehidupan manusia tidak pernah terpisahkan dengan pendidikan. Sejak masih berada di kandungan pun seseorang sudah mendapatkan pendidikan yang biasa disebut prenatal. Ketika sudah lahir, anak-anak pun mendapatkan pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Pendidikan merupakan aspek terpenting untuk dimiliki oleh setiap umat manusia. Karena dengan pendidikan dapat menciptakan perubahan sikap yang baik pada diri seseorang. Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan mempunyai dua proses utama yaitu mengajar dan diajar. Mengajar ditingkat pendidikan formal biasanya dilakukan oleh seorang guru. Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai tiga peranan yaitu sebagai pengajar, pembimbing dan administrator kelas.

Selasa, 06 Desember 2011

Epistimologi Tana Toraja

Menurut saya Tana Toraja termasuk ke dalam epistemologi Hermeneutik karena prinsip utama dalam kajian dengan epistemologi ini adalah melihat fenomena sosial budaya sebagai suatu teks yang dapat dibaca dan tujuan telaah antropologi adalah untuk membaca dan memahami fenomena sosial budaya bukan menjelaskannya. Epistimologi ini ditujukan pada usaha mengungkapkan makna-makna dari berbagai fenomena simbolik dalam masyarakat, entah itu berupa perilaku, benda-benda ataupun pengetahuan, ide-ide manusia.
Disini saya akan menguraikan pendapat saya mengapa Tana Toraja termasuk kedalam epistimologi Hermeneutik. Diatas telah dibahas tentang prinsip utama dalam kajian epistemologi Hermeneutik dan tujuannya. Kini kita akan membahas Tana Toraja dengan berbagai kebudayaan,ciri khas yang sangat unik. Dari Hermeneutik kita bisa melihat makna atau arti dari setiap ritual dan fenomena simbolik di masyarakat Tana Toraja seperti :

Kamis, 01 Desember 2011

KORUPTOR PERAMPOK UANG RAKYAT

Perampok uang rakyat sepertinya julukan yang cocok disandangkan bagi koruptor. Korupsi merupakan salah satu tindak pidana yang membuat rakyat menderita secara tidak langsung. Tindak pidana ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat. Korupsi merupakan masalah serius, tindak pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, membahayakan pembangunan sosial ekonomi, dan juga politik, serta dapat merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas karena lambat laun perbuatan ini seakan menjadi sebuah budaya, untuk itu perlu penanganan yang cepat, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindak pidana ini dapat menyentuh berbagai bidang kehidupan.

Kamis, 17 November 2011

MENJAGA KERUKUNAN DI TENGAH PERBEDAAN DEMI TERWUJUDNYA INDONESIA YANG DAMAI

Tulisan ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah pend. pancasila di semester 2 lalu...yang kemudian saya tulis kembali di blokku ini....


Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya plural. Pluralitas masyarakat Indonesia tidak saja karena keanekaragaman suku, ras, bahasa tetapi juga dalam agama atau kepercayaan yang dianut ( Martono, Hidup Berbangsa dan Etika Multikultural, Surabaya: Forum Rektor Simpul Jawa Timur, 2003: 3 )  Dan seringkali agama menjadi alat provokasi dalam menimbulkan ketegangan atau konflik diantara umat beragama atau bahkan di dalam satu agama tertentu yang  memiliki perbedaan pandangan. Agama atau lebih tepatnya dalam lingkungan penganut agama, selalu ada potensi negatif dan pengrusakan yang amat berbahaya ( Syafa’atun Emirzanah, dkk., Pluralisme, konflik dan perdamaian, Yogyakarta: DIAN, 2002: 114 ). Dan salah satu yang merusak reputasi Indonesia saat ini adalah tindak kekerasan yang berlatar belakang perbedaan agama atau keyakinan itu sendiri, yang akhir-akhir ini marak dilakukan,