Bencana yang terjadi di Indonesia khususnya yang terjadi di Jawa tidak dapat di lepaskan dari hal-hal mistis. Masyarakat Indonesia sering menghubungkan fenomena alam yang terjadi dengan hal-hal yang diluar nalar atau irasional. Mereka masih percaya dengan kekuatan-kekuatan gaib, meskipun sekarang kita hidup di zaman modern. Seperti bencana meletusnya gunung merapi yang menelan korban jiwa termasuk juru kunci gunung merapi itu sendiri. Masyarakat sering menyangkutpautkan kejadian tersebut dengan kemarahan penunggu atau penguasa gunung merapi akibat pihak keraton sudah tak seperti dulu dimana sering memberi sesajen.
Meskipun kita telah berada pada tahap positif (hukum tiga tahap Auguste Comte) masyarakat indonesia tidak dapat dilepaskan dari hal-hal supranatural. Dari semenjak kecilpun kita sudah banyak mendengar cerita-cerita tak masuk akal yang berbau mistis dari orang tua kita sendiri. Sebagai manusia yang telah mengenal pengetahuan, kita dituntut untuk bijaksana dalam menanggapi semua itu, mengingat Indonesia banyak mengalami bencana.
Orang bayak menghubungkan bencana dengan hal-hal mistis karena bencana merupakan gejala alam yang “abstrak” yang dalam hal ini yaitu susah untuk di prediksi kapan akan terjadinya bencana tersebut, selain itu manusia juga tidak bisa memprediksikan secara tepat seberapa besar bencana yang akan ia hadapi. Hal inilah yang kemudian banyak orang melihat bahwa bencana itu merupakan kejadian yang mistis, yang bersumber dari kakuatan gaib yang ia percayai.
Sebagai makhluk beragama, kita harus meyakini bahwa semua yang terjadi di dunia ini merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa bukan malahan mempercayai sesuatu yang tidak masuk akal dengan melakukan ritual-ritual yang bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri seperti pemberian sesajen pada tempat-tempat yang dianggap sakral untuk memohon kesalamatan maupun agar tidak terjadi musibah dan bencana. Mempercayai hal-hal yang mistis sudah mengarah perbuatan syirik dan menduakan Tuhan. Percaya akan ke-Esaan Tuhan menjadi harga mutlak yang harus dilakukan oleh manusia. Karena Tuhanlah yang menciptakan alam semesta dan kita semua yang hidup di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar